Sejak dua minggu lalu, Ibu saya sakit, mengeluhkan kondisi badan yang kelelahan, lemas dan pusing-pusing. Hingga Kamis 22 Oktober , keadaannya masih seperti itu, namun semua kegiatan masih berjalan normal. Hanya saja setiap pagi tidak lagi memasak. seperti hari-hari biasanya.
Namun ketika sore hari, sepulang kerja, saya diberitahu anak saya kalau Ibu terjatuh dikamar dalam posisi terlentang hingga kepala belakang terbentur. Dan pagi hari beliau kehilangan pandangan, lalu keadaan makin memburuk mulai tengah hari hingga malam. Kesadaraan yang tak sempurna, serta bicara yang terbat-bata. Semua mengarah kepada keadaan serangan stroke seperti yang pernah Bapak alami sepuluh tahun lalu. Kami berkesimpulan kalau Ibu terkena serangan STROKE. Namun belum pasti, apakah karena darah tinggi atau darah rendah. Karena selama ini Ibu tidak pernah rutin periksa kesehatan ke dokter.
Ternyata dari beberapa artikel yang saya baca, stroke juga bisa dikarenakan adanya gangguan akibat GULA DARAH. Dan tanda-tanda yang terlihat mengarah kesana, seperti serangan pada mata, munculnya bercak merah yang banyak dan gatal, serta keadaan tangan dan kaki yang tetap bisa untuk bergerak.
Karena Ibu tidak mau dibawa kerumah sakit, terpaksa berbagai jalan alternatif kami lakukan. Seperti mendatangkan seorang pengobat alternatif yang pernah menangani gangguan syaraf gerak saya beberapa bulan lalu. Namun baru satu kali diterapi, Ibu tidak mau lagi, malahan meminta Bapak saja yang memijat.
(bersambung)