Saturday, July 24, 2021

 Surat yang tak tersirat

Sepanjang malam yang singkat

Doaku terasa seperti rintihan 

sedangkan bacaan ayat-ayat kitab suciku terdengar seperti kutukan

Aku yang marah dibadan , namun lemah dihati

Rasa benciku pada keburukanmu bagai ikan paus 

yang sesekali kepermukaan melahap ikan-ikan kecil indah yang berenang

Namun Rasa cintaku pada kebaikanmu masih seluas lautan 

yang masih bisa menenggelamkan dan menerima semua sampah dunia ini

bersamaan datangnya adzan dan selurit sinar mentari

semua hilang bersama sunggingan senyummu

saat dua rokaat terlaksana bersama, 

maka waktu yang berjalan ke depan seperti perjalanan tamasya

Hidup ini memang bukan dunia

Sedangkan kematian bukan pula akhirat

Tapi ini tentang rasa yang mengikat dan menarik kakiku melangkah

Kadang berlari membuatku terjatuh

sedang bila berjalan aku takut tertinggal olehmu

dan pernah aku terseret dalam luka yang dalam

lalu sentakanku menjatuhkanmu disampingku

hanya untuk menyatukan kita kembali, 

tanpa surat atau prasasti, hanya sebuah pahatan janji 

yang tak tersirat, yang bila terhapus tanpa terlepas

hanya pandangan mataku yang akan mengikuti

walau buram karena bayangan air harapan

Kemauanku bukanlah titah raja

hanya sebuah doa dalam surat yang tak tersirat



blank on white

Tuesday, November 2, 2010

Update terlama

Setahun sudah blog ini tidak tersentuh, bukan karena malas menulis, tapi memang karena setahun ini kehilangan keberanian untuk menulis apa yang ada dihati dan pikiran. Apakah karena sibuk ?
Tidak sama sekali, bahkan satu tahun ini hanya ada waktu untuk merenung dari pada bertindak. Hampir tidak ada satu outcome yang dihasilkan dari pekerjaan. Begitu pula kegiatan sosial diluar jam kerja seolah hambar dan tersendat-sendat.
Ada apa dengan ku ?
Yah,rupanya memang kemarahan, kesedihan, lalu disusul dengan kekecewaan terakumulasi dengan sistematis meluluh lantakkan semangat perjuanganku mencari keselarasan pada ritme kerja dikantor, ritme pergaulan, bahkan sikap pada anak istri.
bersambung...

Wednesday, July 21, 2010

Mengatasi rasa malas

Satu hal yang paling menghambat perkembangan manusia untuk meraih
kesuksesan dalam hidup adalah senangnya mereka menunda sesuatu

Bahkan mereka lebih memilih, sampai keadaan kritis terlebih dahulu baru
bertindak , dan terkadang ini akan terlambat.

Coba Anda pikirkan jika Anda bisa Mengatasi Rasa Malas atau Penundaan , tentunya sekarang Anda sudah
terus bekerja keras meraih cita-cita atau impian Anda, sehingga kelak
nanti saat sudah sukses, Anda tidak akan terlambat saat orang tua Anda
ingin berobat, atau membayar biaya masuk sekolah anak Anda nantinya.
Atau bahkan untuk kebutuhan pribadi Anda sendiri, seperti membeli rumah

Belum lama ini TDWClub melalui salah satu penulisnya Tung Desem Waringin,
mengupas tentang 11 alasan mengapa seseorang menunda melakukan sesuatu
dan bagaimana caranya kita bisa menang terhadap hal tersebut, dalam eBook "How to Destroy Procrastination in Life BLUEPRINT".

Dan untuk kali ini, jangan Anda menunggu besok atau minggu depan, segera Anda
pelajari dan tuai keajaiban demi keajaiban dalam hidup Anda, karena Anda tidak
menunda dan terus bergerak maju untuk mencapai cita-cita Anda

Jangan menunda lagi sekaranglah saatnya Anda belajar Mengatasi malas dan menghilangkan penundaan !

follow facebook TDWClub : Facebook TDWClub
follow twitter TDWClub : Twitter TDWClub

Monday, November 2, 2009

Merawat Ibunda

Sejak dua minggu lalu, Ibu saya sakit, mengeluhkan kondisi badan yang kelelahan, lemas dan pusing-pusing. Hingga Kamis 22 Oktober , keadaannya masih seperti itu, namun semua kegiatan masih berjalan normal. Hanya saja setiap pagi tidak lagi memasak. seperti hari-hari biasanya. 

Namun ketika sore hari,  sepulang kerja, saya diberitahu anak saya kalau Ibu terjatuh dikamar dalam posisi terlentang hingga kepala belakang terbentur. Dan pagi hari beliau kehilangan pandangan, lalu keadaan makin memburuk mulai tengah hari hingga malam. Kesadaraan yang tak sempurna, serta bicara yang terbat-bata. Semua mengarah kepada keadaan serangan stroke seperti yang pernah Bapak alami sepuluh tahun lalu. Kami berkesimpulan kalau Ibu terkena serangan STROKE. Namun belum pasti, apakah karena darah tinggi atau darah rendah. Karena selama ini Ibu tidak pernah rutin periksa kesehatan ke dokter.

Ternyata dari beberapa artikel yang saya baca, stroke juga bisa dikarenakan adanya gangguan akibat GULA DARAH. Dan tanda-tanda yang terlihat mengarah kesana, seperti  serangan pada mata, munculnya bercak merah yang banyak dan gatal, serta keadaan tangan dan kaki yang tetap bisa untuk bergerak. 

Karena Ibu tidak mau dibawa kerumah sakit, terpaksa berbagai jalan alternatif kami lakukan. Seperti mendatangkan seorang pengobat alternatif yang pernah menangani gangguan syaraf gerak saya beberapa bulan lalu. Namun baru satu kali diterapi, Ibu tidak mau lagi, malahan meminta Bapak saja yang memijat.

(bersambung)